“Kita di Komisi II itu kan banyak pengalaman perjalanan selama 2,5 tahun ini kan kunjungan, study banding . ini wacana nya, selain pengalaman perjalanan, juga potensi limbah kotoran ternak tersebut. Dan di situ juga, masing-masing poktan ini akan, kan ada di desa kita ini yang terima bantuan hewan ternak. Artinya, secara kesimpulan nya, bagaimana para petani tidak berfikir lagi ketergantungan pada pupuk kimia, terbantu dengan pembuatan pupuk organik,” ungkap mantan Kades Kuala Sekampung tersebut.
Selain untuk penyuburan, kata Taman, pupuk organik juga berfungsi sebagai pembenahan lahan. ” Ini akan saya terapkan/dilaksakan di desa Mandala Sari karena disitu kan ada lahan setengah hektar. Bahan pembuatan pupuk organik ini dari kotoran sapi, kambing, ayam dll. Artinya limbah-limbah yang jadi kebutuhan dalam aplikasi pembuatan pupuk organik,” jelasnya.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Lamsel mengatakan Kegiatan ini mengusung Konsep kemandirian sehingga tidak membebani pemerintah daerah. “Kita juga belum mulai, baru lane clearing lahan, kemudian penyiapan bahan material bangunan, buat pondasi, bangunan kayu, jadi konsepnya seperti iti. Setelah itu, kita fokuskan, apakah masuk ranah gapoktan atau masuk ranah kelompok tani. Mudah-mudah untuk kemunculan kegiatan ini di wilayah Sragi lah,”ujarnya.
Pupuk Organik terbuat dari limbah kotoran ternak tersebut berbentuk Powder (serbuk_red). “Kalau mau dibuat granul, prosesnya agak lama. Disamping itu kan, sekarang ini mayoritas petani yang paham di dalam posisi pemupukan itu ringan. Contoh, nanam jagung pupuknya pake pupuk powder organi itu, hasil pertumbuhan luar biasa. Harga jual pupuk organik kita ini di bawah harga produk perusahaan bonafit. Tetapi kita tidak menutup mutu dan kualitas pupuk organik tersebut. Ini kan Home Industri, memberdayakan limbah yang ada dan memberdayakan tenaga masyarakat sekitar, tetapi bermanfaat bahi para petani.nanti dari pihak BPP Lampung, Litbang pusat(bogor),nanti akan saya turunkan,”pungkasnya.
No Responses