Hindari Razia Sampai Terobos Rel Kereta Api

Sukabumi – Ada-ada saja ulah pemotor di Sukabumi, Jawa Barat ini. Demi menghindari razia polisi mereka rela bertaruh nyawa terobos rel perlintasan Kereta Api (KA) di Kampung Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Beberapa pemotor bahkan terlihat beberapa kali terpeleset saat melintas tumpukan batu kerikil yang berfungsi meredam getaran kereta yang berada di bahu kanan dan kiri rel. Ketika ada pemotor dari lawan arah, salah satunya harus mengalah hingga ke pinggiran selokan.

Polisi memang tengah menggelar razia di daerah Persimpangan Cikidang atau Pos Elang di jalur Cibadak. Lokasi rel sendiri tidak jauh dari Pos Traffic Management Centre (TMC) Cibadak.

“Menghindar aja, karena tahu ada razia polisi. Kebetulan enggak bawa surat-surat jadi lewat sini,” kata Angga, seorang pemotor kepada wartawan, Sabtu (26/10/2019).

Hindari Razia, Pemotor di Sukabumi Nekat Terobos Rel KeretaFoto: Syahdan Alamsyah
Angga mengaku apa yang dilakukannya memang membahayakan, namun ia hanya ikut-ikutan pemotor lain yang lebih dulu melintasi jalan tikus itu. “Ini kan jalan lingkungan, jadi bisa dilintasi, lagipula arah ke rumah saya kan memang dekat,” ucapnya.

Aksi ini mendapat perhatian serius dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska). Patok-patok besi dipasang di pintu masuk menuju area yang memang kanan kirinya dibatasi tebing perkebunan warga tersebut.

PT KAI menurunkan Tim Jalan jembatan (JJ) Rel Daop 1 Jakarta Lintas Sukabumi memasang patok di jalur Perlintasan KA yang sering dilintasi pemotor saat razia digelar.

“Kami bekerja sama dengan pihak KAI untuk menyekat jalan tikus yang sering dipakai pemotor untuk menghindari razia. Utamanya kami khawatir aksi itu malah membahayakan pemotor itu sendiri karena trek perlintasannya terjal oleh kerikil peredam guncangan,” kata Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Galih Bayu kepada detikcom melalui sambungan telepon.

Galih mengimbau, pengendara agar tidak panik ketika melihat Polantas melakukan tugasnya dan memeriksa surat-surat kelengkapan berkendara. Selama lengkap, maka petugas akan bertindak profesional dan mempersilakan pengendara untuk melanjutkan perjalanan.

“Kita menggelar operasi Zebra Lodaya 2019 mulai tanggal 23 sampai 26 Oktober. Sampai hari ini kita menindak sebanyak 1.666 orang pelanggar dari jumlah itu 510 diantaranya hanya kita berikan teguran, sementara sisanya kita tilang,” ucap Galih.

Sumber (detikNews)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.