SRAGI, – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto menghadiri acara silaturahmi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kecamatan Sragi.
Acara yang digelar di Aula Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Desa Sukapura, Kecamatan Sragi berlangsung pada, Senin (3/8/2020). Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin dan sejumlah pejabat utama setempat.
Pada kesempatan itu, Bupati Nanang Ermanto mengapresiasi keberadaan lembaga P4S Desa Sukapura yang telah ikut membangun sektor pertanian di daerah setempat.
Diketahui, sebagai lembaga pelatihan pertanian yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok, P4S Desa Sukapura, Kecamatan Sragi turut berperan aktif dalam pembangunan pertanian.
Hal itu dilakukan dengan pengembangan sumber daya manusia yang ada di Desa Sukapura melalui program pengenalan pertanian kepada usia dini. Program ini pun mendapat penilaian secara nasional dan masuk sebagai program terbaik ke-5 di 2017.
Ketua P4S Desa Sukapura, Kecamatan Sragi, Gondo Suwarno menjelaskan, P4S Desa Sukapura didirkan pada tahun 2015. Sejak didirikan, pihaknya selalu melibatkan anak usia sekolah dasar saat penanaman maupun saat panen padi di daerahnya.
Ia menuturkan, hal itu bertujuan agar sejak usia dini, para generasi muda dapat mencintai sektor pertanian. “Setiap musim tanam maupun musim panen, anak usia dini selalu kami libatkan. Akan tetapi sifatnya baru sebatas pengenalan,” ujar Gondo Suwarno.
Sementara, dalam sambutannya, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengaku bangga dengan P4S Desa Sukapura yang turut berperan aktif menjadi pelopor pertanian dengan mengajak kaum muda untuk mencintai sektor pertanian.
“Tadi juga saat melakukan penanaman padi, P4S memperkenalkan pertanian kepada anak usia sekolah dasar untuk ikut menanam padi secara bersama. Sedini mungkin kita harus memperkenalkan pertanian kepada anak cucu kita,” ujar Nanang dalam silaturahminya.
Selain itu, Nanang juga meminta kepada kelompok-kelompok tani, baik itu yang berada di Kecamatan Sragi maupun kecamatan lainnya, untuk tetap memperkenalkan program pertanian kepada generasi milenial.
Nanang mengatakan, sektor pertanian merupakan peluang yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik dan benar. Menurutnya, banyak petani mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Akan tetapi meminta anaknya untuk mencari kerja disektor lain.
“Padahal, disadari atau tidak, justru dari sektor pertanian itulah dia bisa menghasilkan uang hingga menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Jadi seharusnya kita semua mengajari dan mengajak anak cucu kita untuk mencintai pertanian,” kata Nanang.
Lebih lanjut Nanang menyampaikan, pemerintah daerah selalu hadir dan berupaya meningkatkan produksi pertanian untuk mensejahterakan para petani.
Ia menyebut, berbagai bantuan baik itu berupa pupuk, bibit, maupun alat-alat mesin pertanian seringkali digelontorkan pemerintah pusat melalui Ketua Komisi IV DPR-RI.
“Untuk sektor pertanian, rasanya tak kurang-kurang Pak Sudin (Ketua Komisi IV DPR-RI) memberikan bantuan kepada kita,” ujar Nanang.
Berbagai bantuan tersebut, kata Nanang, tak lain adalah bagaimana caranya pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tak hanya disektor pertanian, disektor lain pun pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Terlebih dimasa pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan akan berakhir. Mengakibatkan lambatnya sektor perekonomian sehingga sebagian besar warga mengalami kesulitan.
Disamping itu, dalam kesempatan itu, Nanang juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan juga telah mengkonsep pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melindungi satuan harga petani ketika musim panen.
“Sebentar lagi kita punya BUMD. Prosesnya sudah kita lalui, tinggal menunggu ijin dari pemerintah pusat. Nanti BUMD akan menampung hasil pertanian dari masyarakat,” ungkap Nanang.
Selain berbicara program di sektor pertanian, Nanang juga menyampaikan program yang dapat meringankan beban masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
Salah satunya adalah membebaskan biaya Pajak Bumi dan Bangunan atau pajak PBB untuk pembayaran pajak dengan ketetapan Rp. 0 – Rp. 30.000.
“Untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah, saya gratiskan pajak PBB untuk pembayaran pajak Rp. 30.000 kebawah. Ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Pajak PBB gratis bukan tahun ini saja, tapi untuk seterusnya,” tukas Nanang.
Selain itu, Nanang juga menjelaskan kedepan akan lebih banyak lagi melakukan bedah rumah bagi rumah tinggal masyarakat yang kurang layak huni.
“Program bedah rumah juga akan kita tingkatkan. Rumah masyarakat yang tidak layak huni akan kita perbaiki,” pungkas Nanang. (Kmf)
No Responses