Jati Agung Dapat Dana Pembangunan 37 Milyar

 

JATI AGUNG, –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan kucurkan anggaran pembangunan sebesar Rp.37.320.712.394 untuk Kecamatan Jati Agung.

Anggaran itu terdiri dari anggaran operasional Kecamatan Jati Agung sebesar Rp2.737.130.300
dengan total Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp34.583.582.094.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Jati Agung, yang digelar di desa Fajar Baru, pada Senin (14/2/2022).

Hadir dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan Jati Agung, Anggota DPRD Lampung Selatan, Pejabat utama dan Kepala OPD dilingkup Pemkab Lampung Selatan, Ketua TP PKK Lampung Selatan Hj. Winarni serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Yani.

Pada kesempatan itu, Camat Jati Agung Eko Irawan mengungkapkan mengenai potensi-potensi yang ada diwilayahnya dalam berbagai sektor. Mulai dari potensi umum, potensi khusus, potensi sektor pertanian dan potensi sektor wisata.

Adapun potensi umum yang terdapat di Kecamatan Jati Agung, yaitu adanya rencana dari Pusat Pemerintahan Provinsi Lampung di desa Purwotani, Rumah Sakit Airan Raya dan juga sebagai daerah penyangga untuk wilayah Bandar Lampung.

Kemudian, potensi khusus yakni sebagai sentra pemasok kebutuhan ayam pedaging dan petelur untuk wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya, sentra sayur mayur yang dipasok dari desa-desa di Kecamatan Jati Agung dan potensi ternak sapi, kambing, itik dan entok.

“Untuk potensi bidang pertanian, yaitu padi sawah seluas, padi ladang, jagung, ubi kayu, sawi, terong dan juga sayur mayur lainnya. Karena kebetulan di Kecamatan Jati Agung ini merupakan sentra ssyur mayur,” tulisnya.

Lebih lanjut, Eko Irawan mengungkapkan, mengenai potensi wisata yang terdapat di Kecamatan Jati Agung. Pada desa Jati Mulyo memiliki pemandian air panas, taman asmoro, pertanian jati argo, bendungan way panas dan sa’dan pantes.

“Selanjutnya di desa Karang Anyar terdapat Slanik Water Park, Perengan Anteng dan Taman Pancur Indah. Kemudian, di desa Margo Lestari terdapat Garden Jeni, desa Sidodadi Asri terdapat Taman Fosil dan yang terakhir di desa Gedung Agung terdapat Kampung Kuda,” tulisnya.

Sementara itu, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menegaskan, agar seluruh jajaran kecamatan dan desa dapat memahami pokok tugas dan fungsi unit (tupoksi) masing-masing, sehingga akan mempermudah tercapainya tujuan dari program pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan.

“Kita harus tau tupoksi kita masing-masing, apa potensi di Kecamatan Jati agung, terutama di desa masing-masing. Disinilah pentingnya peran kita, tokoh-tokoh desa, tingkatkan kebersamaan kita. Mudah-mudahan dengan penguatan kita, omicron kita bisa kita lawan,” ujar Nanang.

Nanang menambahkan, dengan memahami tupoksi masing-masing juga dapat menumbuhkan sinergitas dari seluruh jajaran pemerintahan, terutama dalam melawan pandemi COVID-19 yang masih terus melanda Indonesia hingga saat ini.

“Supaya tidak ada lagi memfokuskan anggaran, kita harus disiplin prokes. Pak camat pak kades ini merupakan suritauladan masyarakat. Ditambah lagi sekarang musim penghujan, ini dibutuhkan gotong royong dari seluruh masyarakat. Karena dikhawatirkan akan ada penyebaran Deman Berdarah Dengue (DBD),” ujarnya lebih lanjut.

Menurut Nanang, salah satu cara melawan dampak pandemi COVID-19 pada sektor ekonomi, yaitu dengan menumbuhkan ide-ide kreatif dengan melihat berbagai potensi yang dapat diunggulkan di desa masing-masing.

“Lihat situasi dan konsisi, apa potensi yang bisa dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi, apa yang bisa dijual untuk meningkatkan desa. Tadi sudah dipaparkan potensi wisata di desa-desa ini butuh kebersamaan, satukan pemikiran, jangan sampai ada ego-ego pribadi yang dapat menikmati kebutuhan masyarakat,” pungkas Nanang.

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.